Sobat JMK, Apa Kabar Ki Hajar Dewantara?
Dua Mei selalu kita peringati sebagai hari pendidikkan nasional (Hardiknas). Rangkaian kegiatan pun digelar di berbagai daerah di seluruh negeri ini. Dari upacara bendera, aneka lomba, pemberian penghargaan, dan sebagainya.
Upaya bangsa ini untuk memajukan pendidikan pun terus berjalan. Hal itu demi melanjutkan cita-cita pendahulu bangsa: “Mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat.
Bicara tentang pendidikan, teringat di benak kita, perjuangan tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Beliau, dengan tiga slogan pendidikan yang kita kenal hingga saat ini, yaitu:
- Ing ngarsa sun tulada. (Saat menjadi pemimpin, harus memberi contoh).
- Ing madya mangun karsa (Saat saat kita berada di tengah-tengah bangsa ini, kita harus berperan membangun kebaikkan).
- Tut wuri handayani (saat menjadi rakyat, kita harus memberi dukungan yang baik kepada para pemimpin kita).
Seiring perkembangan waktu, ketiga slogan ini perlahan mulai luntur. Hal itu disebabkan sulitnya kita mencari sosok pemimpin yang mampu menjadi contoh tauladan. Bukan hanya memberi contoh, melainkan juga menjadi panutan. Saat posisi kita sebagai rakyat, maupun saat kita di tengah masyarakat, kita juga sulit memberi dukungan yang membangun. Kita juga sulit menaati peraturan yang ada. Kita harus memberi dukungan untuk bangsa dan pemimpin.
Tentu hal ini sangat memprihatinkan bagi kita semua. Langkah terbaik, jangan mencari siapa yang salah, tetapi, bagaimana kita keluar dari masalah. Kita perlu membaca-baca kembali mengenai banyak hal dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.
Dari tulisan sederhana ini, mari kita sama-sama berusaha menjadi contoh, setidaknya untuk diri sendiri, untuk keluarga kita, dan untuk lingkungan terdekat kita. Kita tidak perlu menuntut agar para pemimpin bisa menjadi contoh. Namun, mari berusaha untuk menjadi contoh sendiri. Jangan pernah lelah berbuat baik, karena,, segala kebaikkan yang kita tanam hakikatnya untuk kita sendiri.
Suatu saat nanti, kita jauh lebih maju, apabila mampu memegang kuat tiga slogan pendidikan Ki Hajar Dewantara ini.
Saat kita menanyakan, “Apa kabar Ki Hajar Dewantara?” Beliau tersenyum, karena, cita-cita luhurnya telah benar-benar kita jalankan, serta kita jadikan pedoman untuk menghadapi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bicara ketiga slogan pendidikan, tentu tidak hanya berbicara tentang bagaimana memajukan pendidikan di negeri ini, tetapi, juga bagaimana membangun karakter bagi bangsa ini, sehingga bangsa kita tetap memiliki kepribadian luhur.
Semoga Allah SWT meridai setiap upaya kita bersama. Aaamiiin.